smpn1maros@gmail.com
smpn1maros@gmail.com
Kegiatan Intrakurikuler

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran

Mata Pelajaran adalah salah satu muatan utama dari Pembelajaran intrakurikuler. Di dalamnya, mata pelajaran menjadi muatan inti yang dirancang untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP) dan profil lulusan peserta didik.
 
Mata pelajaran memuat tujuan mata pelajaran, Muatan dan Struktur Mata Pelajaran, metode dan pendekatan, Perencanaan dan Assesmen.

Majors

KOSP

Capaian Pembelajaran

P5

Kegiatan intrakurikuler, berupaya menciptakan pengalaman belajar yang memuliakan peserta didik, mendorong pemahaman mendalam, relevansi dengan kehidupan nyata, dan pengembangan kompetensi dan karakter yang utuh

Intrakurikuler merupakan salah satu dari dua kegiatan pembelajaran utama dalam Kurikulum Merdeka, selain projek penguatan profil pelajar Pancasila. Di dalamnya, mata pelajaran menjadi muatan inti yang dirancang untuk mencapai Capaian Pembelajaran (CP) dan profil lulusan peserta didik.

Berikut adalah penjelasan rinci mengenai mata pelajaran sebagai bagian dari intrakurikuler:

Tujuan Mata Pelajaran

Tujuan utama kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran adalah agar peserta didik dapat mencapai kemampuan yang tertuang dalam Capaian Pembelajaran (CP). Secara lebih luas, intrakurikuler diarahkan untuk mencapai delapan dimensi profil lulusan peserta didik yang ditetapkan dalam Pembelajaran Mendalam (PM), yaitu keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, kewargaan, penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi. Pembelajaran mata pelajaran juga bertujuan untuk membangun kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik, serta menguatkan keimanan, ketakwaan, komitmen kebangsaan, kemampuan bernalar dan memecahkan masalah, dan karakter lain yang relevan

Muatan dan Struktur Mata Pelajaran

Muatan intrakurikuler terdiri atas mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada, seperti muatan lokal (mulok). Materi esensial mata pelajaran akan dipertajam agar berorientasi pada kedalaman pengetahuan dan kompetensi peserta didik. Mata pelajaran seperti Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Bahasa Indonesia, dan Pendidikan Pancasila tidak diperkenankan untuk dilebur menjadi unit pelajaran dengan nama yang berbeda dalam pendekatan integrasi, untuk menguatkan jati diri bangsa

Metode dan Pendekatan Pembelajaran Mata Pelajaran

Pendidik dapat menggunakan berbagai metode pengajaran dan pendekatan belajar sebagai wujud konsep ‘Merdeka Belajar, Merdeka Bermain. Satuan pendidikan memiliki fleksibilitas untuk mengorganisasikan muatan pembelajaran intrakurikuler menggunakan empat pendekatan utama, baik secara tunggal maupun kombinasi:
  • Pendekatan Mata Pelajaran: Setiap mata pelajaran diajarkan terpisah. Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dengan jumlah jam tatap muka sesuai ketentuan minimal pemerintah. Kelebihannya adalah memudahkan pembuatan jadwal, namun perlu mempertimbangkan beban belajar agar peserta didik tidak terbebani dan daya serap tetap optimal.
  • Pendekatan Tematik: Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang menaungi berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran. Pendekatan ini relevan dengan kehidupan peserta didik, berpusat pada siswa, fleksibel, dan memadukan konsep dari berbagai mata pelajaran, serta bertujuan untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna
  • Pendekatan Integrasi: Konsep-konsep dan keterampilan dari berbagai mata pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching) untuk membangun pemahaman ide besar. Pendekatan ini lebih efisien dan memberikan waktu cukup untuk merencanakan dan menyelaraskan materi antar pendidik.
  • Pendekatan Blok: Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu dengan pengelompokan mata pelajaran tertentu, di mana jam pelajaran diatur menjadi lebih panjang dari biasanya untuk memungkinkan pembelajaran lebih mendalam dan tuntas. Implementasi Pembelajaran Mendalam (PM) mendorong partisipasi aktif peserta didik, dengan guru berperan sebagai aktivator dan motivator. Pembelajaran harus aktif, kolaboratif, dan terdiferensiasi. PM juga menekankan pembelajaran yang relevan dengan kehidupan nyata peserta didik, melibatkan orang tua dan komunitas, serta pemanfaatan teknologi digital untuk interaksi, kolaborasi, dan eksplorasi.

Perencanaan Pembelajaran Mata Pelajaran

Perencanaan pembelajaran mata pelajaran mencakup dua ruang lingkup:
  • Ruang lingkup satuan pendidikan: Meliputi penyusunan alur tujuan pembelajaran (ATP) atau silabus. ATP merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis dan berurutan sejak awal hingga akhir suatu fase, dengan prinsip esensial, berkesinambungan, kontekstual, dan sederhana.
  • Ruang lingkup kelas: Meliputi penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang fleksibel, sederhana, dan kontekstual. Pendidik dapat mengembangkan sepenuhnya, memodifikasi, atau menggunakan contoh yang disediakan pemerintah menggunakan pendekatan Deep Learning

Asesmen dalam Mata Pelajaran 

Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran. Dalam pembelajaran mata pelajaran, diterapkan asesmen formatif secara berkala untuk memberikan umpan balik yang membantu peserta didik memahami kemajuan belajar dan memperbaiki proses pembelajaran.

Selain itu, asesmen sumatif dilaksanakan dengan beragam metode dan instrumen yang sesuai untuk mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran secara menyeluruh. Laporan hasil belajar harus informatif, memuat uraian perkembangan akademik, dan memberikan rekomendasi tindak lanjut kepada peserta didik dan orang tua. Asesmen ini juga menjadi sarana refleksi bagi peserta didik dan guru.

Implementasi Mata Pelajaran

Memperkuat pemahaman konseptual, keterampilan berpikir kritis, dan komunikasi, serta minat akademik, sosial, bakat, dan kemandirian

Mata pelajaran dalam intrakurikuler, dengan dukungan pendekatan Pembelajaran Mendalam, berupaya menciptakan pengalaman belajar yang memuliakan peserta didik, mendorong pemahaman mendalam, relevansi dengan kehidupan nyata, dan pengembangan kompetensi serta karakter yang utuh.

Pada jenjang SMP/MTs, implementasi PM berfokus pada penguatan pemahaman konseptual, keterampilan berpikir kritis, dan keterampilan berkomunikasi. Pendekatan ini mendorong peserta didik untuk tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga memahami hubungan antar konsep dan penerapannya dalam kehidupan. Selain itu, fokus juga diberikan pada perkembangan minat akademik, keterampilan sosial, bakat, dan kemandirian peserta didik.
 

Kontak Info

Info Kontak Sekolah

SMPN 1 Turikale

Jl.Dr.Ratulangi Maros , Alliritengae, Kec. Turikale,
Kab. Maros Prov. Sulawesi Selatan

+1-2345-5432-45
smpn1maros@gmail.com

Senin- Sabtu 7:30A – 5:00

Social Info

Hubungi Kami

The PLP in Drafting Legislation, Regulation, and Policy has been offered by the Institute of Advanced Legal Studies with considerable success since 2004.